Minggu, 09 Oktober 2011

SUPER MEDIA : era dimana manusia "hanya" duduk didepan layar Kaca

malem ini gw gak bisa tidur lagi, insom gw mungkin udah sampai taraf nauzubillah mindzalik, pola makan dan tidur udah acak acakan kerjaan gw paling cuma kuliah, pulang, makan, pergi main, tapi 60% gw abisin di 2 layar yaitu TV dan Laptop kesayangan gw.

Di era kayak sekarang ini manusia udah jadi males malesan, salah satu buktinya lo bisa liat sendiri dikaca kamarlo, bukan cuma "dia" aja sampai emak gw pun bisa bisanya nongol di fb cuma buat komeng status gak penting gw, dan itu gak cuma sekali, BERKALI KALI.

kalo gw pikir pikir, hidup gw cuma abis di buku sama Layar doang, dari kecil sampai sekarang gak pernah seharipun kayaknya gak ngeliat muka kotak tivi, tapi herannya selama 18 tahun ini gw gak pernah ngerasa bosen namanya liat TV, mungkin itu kali ya efek dari modernisasi ato gw lebih suka neybut dengan istilah "SUPER MEDIA".

kenapa gw namain "SUPER MEDIA"? Kenapa dengan MEDIA?

kata super, mungkin bisa diasumsiin dengan sesuatu yang hebat, keren, dan lebih dari biasanya atau diatas rata rata, mungkin dari harafiah kata ini gw ambil yang nomer 3 buat fenomena "SUPER MEDIA" ini. Karena memang menurut gw fenomena Media yang gw liat udah sangat diluar perkiraan manusia gw, gw gak ngerti gimana kalo effeck social media ini udah ada di ERA perang dunia 1 atau 2, mungkin HITLER beli tank lewat twitter kali ya. *joke

kata media, menurut gw media itu menggambarkan sebuah perantara dari informer ke median, itu artinya media bisa disampaikan sebagai alat. lo bisa liat di facebook atau Twitter gimana "ALAT" itu bisa merasuki bahkan kehidupan pribadi lo atau mungkin malah jadi kepribadian lo sendiri atau juga mungkin gw.

dari uraian gw diatas bisa diambil kesimpulan bahwa SUPER MEDIA merupakan effect dari Media yang begitu besar dalam kehidupan user media, bahkan sudah mendarah daging.
Pada udah kerasa kena effect SUPERMEDIA belom?
Fenomena "SUPER MEDIA" ini dirasakan mulai abad 20 ini, dulu sebelum tahun 2000 ngabarin keluarga diluar kota susah banget, gimana ggak, dulu hape masih harganya jutaan untuk ukuran Nokia 3315 atau bahkan saat ERICSSON masih belum dilamar sama SONY. Namun kalo liat sekarang informasi mengalir begitu cepatnya bahkan sadar atau enggak lebih cepat dari pada detak jantung kita, bayangin aja setiap detink terjadi lebih dari 1000 twit baru di "twit-kan" oleh para usar twitter.  nggak cuma itu aja, Fenomena ini nggak cuma mempengaruhi aspek dilingkungan kita bahkan mempengaruhi sudut pandangan orang tentang AGAMA, bahkan kalo kita cermati banyak lho temen temen kiata yang menganggap TUHAN itu mempunyai akun facebook, maksudnya gimana? yap kalau kalian pada perhatiin di home banyak sekali status kira kira kayak gini "Tuhan..berikanlah aku JODOH ohhh TUHAN".

Pertumbuhan dan kebutuhan media 10 tahun terakhir meningkat sangat pesat, kalo dalem ilmu akuntansi Fenomena ini sangat berpengaruh pada perolehan harga, dimana sangat banyak permintaan akan mempengaruhi nilai harga dalam barang satuan, well mungkin itu yang menjadikan sekarang banyak banget gadget, social Network, dan applikasi yang variasi dan jumlahnya buanyak banget.

Disatu sisi, hal kayak gitu memang memiliki positif terutama media bisa memudahkan kita memperoleh informasi penting, namun lambat laun kita sebagai user sadar atau enggak udah dijadiin SAPI perah oleh MEDIA bahkan oleh para DEVELOPER DEVELOPER diluarsana, gimana enggak, kita cuma tinggal duduk liat dan nggerakin jari jari lentik kita buat mendapatkan informasi.

Diperbudak sama media bukanlah hal baik kawan, permasalahannya adalah bagai mana media itu membentuk pribadi kita yang udah kebentuk dari lahir, sekarang pikir baik baik, bisa gak sih kalian kuliah gak bawa BB? bisa nggak sih 1 hari kalian gak update status? bisa gak sih kalian seminggu aja gak buka KASKUS? gw rasa itu bakal sulit bagi kita yang udah kadung addict sama yang namanya MEDIA.

Kenyataannya, Teman di akun SN kalian gak akan sama dengan jumlah teman dikehidupan nyata kalian, kehilangan sesuatu bukan hal yang mudah, baik itu teman, pekerjaan, kehidupan kalian diluar sana, apa lagi TUHAN, mungkin istilah kejamnya MEDIA KILL the GOD.

Mungkin sebagian dari kalian pernah denger istilah
jika ingin menemukan sesuatu, maka kau harus kehilangannya DULU
mungkin dari istilah bahasa bagus, dan kedengarannya puitis banget, but TRUST me itu sama sekali salah. gw bisa bilang bgitu karena gw udah ngalamin hal itu sendiri. karena media gw hampir kehilangan TUHAN. karena media gw hampir kehilangan TEMAN, karena media gw KEHILANGAN BANYAK KESEMPATAN diluar sana, so mungkin jika kalian baca tulisan gw sampai sini, kalian akan berpikir sama kayak gw, atau seenggaknya SADAR kalau hidup kita itu cuma muter muter di area yang sama terperangkap media.

jadi saran gw adalah ubah pola pikir kalian, apa yang kalian pengen di dunia ini, apa cita cita kalian?
mungkin kalimat terakhir yang bisa gw tulis adalah

jika ingin menemukan sesuatu, maka simpanlah sesungguhnya kita sudah mempunyai semua yang kita cari

well, mungkin cerita ocehan basi gw bisa sedikit menggeser pandangan hidup kalian, MEDIA diciptakan untuk memudahkan bukan untuk membuat hidup kita menjadi "MUDAH"

1 komentar:

  1. iya kadang kadang ngenes juga sih kak :D kalo dipikir pikir jadi ngerasa sendiri haha

    BalasHapus